Beranda | Artikel
Tidak Masuk Surga Kecuali Jiwa Yang Muslim
Senin, 10 Februari 2020

Bersama Pemateri :
Ustadz Abu Yahya Badrusalam

Tidak Masuk Surga Kecuali Jiwa Yang Muslim adalah bagian dari kajian Islam ilmiah dengan pembahasan kitab الجمع بين صحيحين (Al-Jam’u Baina As-Sahihain) yang disampaikan oleh Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc. pada 7 Shafar 1441 H / 06 Oktober 2019 M.

Download Kitab Al-Jam’u Baina As-Sahihain – Format PDF di sini

Kajian Hadits Tentang Tidak Masuk Surga Kecuali Jiwa Yang Muslim

Apa yang dimaksud dengan jiwa yang muslim? Yaitu orang yang bersyahadat, “Asyhadu alla ilaaha illallah, wa asyhadu anna Muhammadar rasulullah” dan tidak melakukan pembatal-pembatalnya. Karena orang yang mengucapkan “Asyhadu alla ilaaha illallah” tapi dai melakukan pembatalnya seperti syirik besar, maka tentu tidak masuk di dalam kategori نَفْسٌ مُسْلِمَةٌ di sini.

Hadits yang ke-78. Dari Ibnu Mas’ud beliau berkata, “Kami pernah berada bersama Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam di sebuah tempat yang bernama Qubbah (dalam riwayat muslim: sekitar 40 orang). Maka Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

أَتَرضَونَ أَنْ تَكُونُوا رُبُعَ أَهْلِ الجَنَّةِ؟

“Ridhakah jika kalian menjadi seperempat penduduk surga?”

Para sahabat berkata, “Iya” Artinya “Kami ridha.”

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda lagi:

أَتَرْضَونَ أَن تَكُونُوا ثُلُثَ أَهْلِ الجَنَّةِ؟

“Ridhakah kalian menjadi sepertiga penduduk surga?” Artinya sepertiga penduduk surga itu dari umat Islam.

Para sahabat berkata, “Iya”.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda lagi:

أَتَرْضَوْنَ أَنْ تَكُونُوا شَطْرَ أَهْلِ الْجَنَّةِ

“Ridhakah kalian, kalian menjadi separuhnya penduduk surga?”

Kami (sahabat) berkata, “Iya”. Dalam riwayat yang lain para sahabat bertakbir.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda lagi:

وَالَّذِي نَفسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ، إِنِّي لأَرجُو أَنْ تَكُونُوا نِصفَ أَهْلِ الجَنَّة، وَذَلِك أَنَّ الجَنَّةَ لا يَدْخُلُهَا إِلَّا نَفْسٌ مُسْلِمَةٌ، وَمَا أَنتُمْ في أَهْلِ الشِّركِ إِلَّا كَالشَّعرَةِ البَيضَاءِ في جلدِ الثَّورِ الأَسْودِ، أَوْ كَالشَّعَرَةِ السَّودَاءِ في جلدِ الثَّورِ الأَحْمَرِ

“Demi Dzat yang diri Muhammad berada ditanganNya, sesungguhnya aku berharap kalian menjadi separuhnya penduduk surga karena surga itu tidak akan dimasuki kecuali jiwa yang muslim saja (yang dimaksud dengan jiwa yang muslim yaitu yang mentauhidkan Allah sampai meninggal dunia). Dan tidaklah kalian dibandingkan dengan orang-orang yang berbuat syirik kecuali seperti satu bulu yang berwarna putih dikulit banteng yang berwarna hitam atau seperti satu bulu yang berwarna hitam dikulit banteng yang berwarna merah.”

Faedah Hadits Tidak Masuk Surga Kecuali Jiwa Yang Muslim

Keistimewaan umat Islam

Umat Islam dijadikan oleh Allah separuh penduduk surga. Jadi separuh penduduk surga itu dari umat Islam dan separuhnya lagi dari umat sebelum Islam. Karena umat Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ada dua; umat dakwah dan umat ijabah. Umat ijabah yaitu yang masuk Islam, umat dakwah terdiri dari yang sudah masuk Islam maupun yang belum masuk Islam. Yang dimaksud dengan hadits bahwa separuh penduduk surga adalah umat Islam yaitu umat ijabah,  separuhnya lagi dari umat-umat sebelum Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam yang mereka itu mentauhidkan Allah Subhanahu wa Ta’ala dari semenjak zaman Nabi Adam sampai zaman Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.

Ini masyaAllah, keutamaan besar. Bayangkan, penduduk surga itu sangat banyak dan ternyata separuhnya dari umat Islam. Disebutkan dalam hadits:

أَنْتُمْ تُتِمُّونَ سَبْعِينَ أُمَّةً أَنْتُمْ خَيْرُهَا وَأَكْرَمُهَا عَلَى اللهِ

“Kalian adalah penyempurna dari 70 umat, kalian yang terbaik di antara mereka dan termulia di sisi Allah.” (HR. Tirmidzi)

Umat Islam ini diberikan oleh Allah keutamaan yang -Subhanallah- luar biasa.

Keutamaan tauhid

Keutamaan tauhid dan bahwasanya syarat untuk masuk surga yaitu tauhid. Dimana orang yang wafat diatas tauhid pasti masuk surga. Walaupun misalnya dia banyak membawa dosa. Akan tetapi tetap ujung-ujungnya masuk surga.

Masalahnya yang menjadi pemikiran kita adalah bagaimana caranya kita wafat diatas tauhid. Karena untuk wafat diatas tauhid itu tidak mudah. Harus usaha dan istiqamah, istiqamah, istiqamah. Setan dan bala tentaranya berusaha bagaimana caranya supaya kita berbuat syirik. Setidaknya kita menjadi ragu kepada Allah. Sebagaimana disebutkan dalam hadits:

يَأْتِي الشَّيْطَانُ أَحَدَكُمْ فَيَقُولُ مَنْ خَلَقَ كَذَا مَنْ خَلَقَ كَذَا حَتَّى يَقُولَ مَنْ خَلَقَ رَبَّكَ فَإِذَا بَلَغَهُ فَلْيَسْتَعِذْ بِاللَّهِ وَلْيَنْتَهِ

“Setan mendatangi salah seorang dari kalian, lalu bertanya, ‘Siapakah yang menciptakan ini? Siapakah yang menciptakan itu?’ Hingga dia bertanya, ‘Siapakah yang menciptakan Rabbmu?’ Oleh karena itu, jika telah sampai kepadanya hal tersebut, maka hendaklah dia berlindung kepada Allah dan hendaklah dia menghentikan (was-was tersebut)” (HR. Bukhari Muslim)

Tujuan dari pertanyaan ini adalah supaya kita ragu kepada Allah. Kalau kita ragu kepada Allah dan kafir kepada Allah, selesai. Na’udzubillah.. Jangan sampai kita wafat diatas kekafiran.

Bab Umat Nabi Muhammad Yang Paling Banyak Beriman

Hadits ini hampir mirip tapi ada tambahan.  Simak hadits ke-79 yang penuh manfaat pada menit ke-8:45

Download MP3 Kajian Hadits Tentang Pembahasan Hadits Tentang Syafaat


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/48173-tidak-masuk-surga-kecuali-jiwa-yang-muslim/